Sabtu, 17 Juni 2017

Aktivitas PAUD Dewi Sartika

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) termasuk dalam jenis pendidikan Non  Formal.  Pendidikan Non Formal selain PAUD yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD sejenis. PAUD sejenis artinya PAUD yang diselenggarakan bersama dengan program Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu untuk kesehatan ibu dan anak). Sedangkan pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), PAUD dimasukkan kedalam program Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 5 tahun, melalui program Posyandu RW IV Kelurahan Sidotopo membentuk program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan nama “Dewi Sartika”. Di bawah koordinasi Kelurahan Sidotopo Surabaya, PAUD “Dewi Sartika” didirikan pada tahun 2009.

Sejak didirikannya PAUD "Dewi Sartika", aktivitas belajar mengajar berada di Balai RW IV Sidotopo Surabaya (Gedung Wirabhakti Luhur) Jl. Sidotopo Kulon No. 337 A Surabaya. ADapun jadwal pendidikan hanya pada hari Selasa, Rabu dan Kamis pukul 15.30 - 17.30 Wib. Sebagaimana penyelenggaraan PAUD pada umumnya, PAUD “Dewi Sartika” ini tidak menggunakan kurikulum baku dari Depdiknas, melainkan menggunakan rencana pengajaran yang disebut Menu Besar. Menu Besar ini mencakup pendidikan moral dan nilai keagamaan, fisik/motorik, bahasa, sosial-emosional dan seni. Panduan dalam Menu Besar ini telah dikembangkan oleh PAUD “Dewi Sartika”, berdasarkan kebutuhan dan kemampuannya. Selain tidak menggunakan kurikulum baku, PAUD “Dewi Sartika” lebih diperuntukan bagi kalangan ekonomi miskin. Sebagaimana PAUD yang lain, biaya operasional PAUD “Dewi Sartika” diperoleh dari sumbangan dari berbagai pihak di masyarakat, tetapi itu tidak cukup untuk memenuhi honor para pendidikan, hanya diperuntukan memenuhi bahan belajar murid. Padahal, para pengajar PAUD seringkali memerlukan uang transport untuk menjangkau PAUD yang dibina. Selain itu, para orangtua murid juga meminta adanya rekreasi bersama atau pemakaian baju seragam. Untuk kebutuhan seperti ini, PAUD seringkali tidak memiliki dana.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kemudian, PAUD “Dewi Sartika” akhirnya menarik iuran sekolah. Tentunya iuran ini tidak bisa besar jumlahnya, karena para murid PAUD kebanyakan berasal dari keluarga tidak mampu. Bunda PAUD berasal dari warga RW IV Sidotopo yang secara ikhlas bergotong royong melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan tidak mendapatkan honor, namun mendapatkan bantuan transport dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya. (aka)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

15 Mahasiswa ITATS Tinjauan Lokasi KKN

Surabaya, 5 Mei 2024 Ketua RW 04 Sidotopo, Biasworo Adi, bersama Wakil Ketua RW, Sudarto, dan Ketua RT 02, Didik, menyambut kedatangan 15 or...